Jumat, April 19, 2024

Asal Usul Rengkong Kesenian Tradisional Cianjur

Cianjur adalah salah satu kabupaten yang secara administratif termasuk dalam Kabupaten Cianjur. Masyarakatnya sebagian besar beragama Islam dan pada umumnya menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam.

Di lansir https://uun-halimah.blogspot.com/ daerah ini, tepatnya di Kampung Kandangsapi, Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang ada sebuah kesenian tradisional yang bernama “rengkong”. Asal-usul kesenian ini bermula dari pemindahan padi huma (ladang) ke saung (lumbung padi). Masyarakat Jawa Barat pada umumnya, termasuk masyarakat Warungkondang (Cianjur), di masa lalu sebelum mengenal bercocok tanam padi di sawah (sistem irigarasi) pada umumnya adalah sebagai peladang (ngahuma) yang berpindah-pindah.

 Padi ladang yang telah dituai tentunya tidak dibiarkan di ladang, tetapi mesti dibawa pulang. Mengingat bahwa jarak antara areal ladang dan pemukiman (rumah peladang) relatif jauh, maka diperlukan suatu alat untuk membawanya, yaitu pikulan yang terbuat dari bambu. Mereka menyebutnya sebagai “awi gombong”.

Pikulan yang diberi beban padi kurang lebih 25 kilogram yang diikat dengan injuk kawung (tali ijuk) ini jika dibawa akan menimbulkan suara atau bunyi yang dihasilkan dari gesekan antara tali ijuk dan batang pikulan itu sendiri. Dan, bunyi yang dihasilkan menyerupai suara burung rangkong (sejenis angsa).

Oleh karena itu, ketika bunyi yang dihasilkan dari gesekan antara tali ijuk dan pikulan dikembangkan menjadi sebuah jenis kesenian disebut “rengkong”.

Konon, kesenian rengkong ini dikenal oleh masyarakat Warungkondang, khususnya masyarakat Kampung Sukaratu, Desa Cisarandi, sejak akhir abad ke-19. Adupan orang memperkenalkan dan atau mengembangkannya adalah Said (almarhum). Di kampung lain (Sukaratu) dikembangkan oleh seorang pengusaha genteng (1920–1967). Jadi, beban yang semula berupa padi diganti dengan genteng. Sedangkan, di Kampung Kandangsapi dikembangkan oleh Sopian sejak tahun 1967.

Informasi Terkait

Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur memperingati Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah dengan mengambil tema "Cianjur Berdzikir dan Bersholawat" di Taman...

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Kantor Muslimat NU Kabupaten Cianjur

Bupati Cianjur H. Herman Suherman menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kantor Muslimat NU Kabupaten Cianjur yang berlokasi di sebelah Gedung Koni Cianjur Jl....

Bupati Cianjur Gelar Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Dan Membuka Pawai

Bupati Cianjur H. Herman Suherman menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional yang dilaksanakan di lapang parkir Pemda Cianjur. Sabtu, (22/10/2022). Upacara tersebut dipimpin langsung oleh...

Bupati Cianjur Pimpin Upacara dan HUT SMKN 1 Cilaku Ke 57

Bupati Cianjur H. Herman Suherman bertindak sebagai Inspektur Upacara sekaligus menghadiri HUT SMKN 1 Cilaku yang digelar di Lapang SMKN 1 Cilaku Jl. Raya...